Senin, 27 Juni 2011

Lie by Moonlight - Di Balik Cahaya Bulan

Judul Lie by Moonlight - Di Balik Cahaya Bulan
Penulis Amanda Quick
Penerbit Dastan Books
Kategori Romance
Harga rp. 49.900 (sebelum diskon)
=================================


Concordia Glade yang dipecat dari posisinya sebagai seorang guru dengan senang hati menerima pekerjaan menjadi tutor empat gadis yatim piatu di Aldwick Castle yang terpencil. Namun, ia dengan segera mendapati keanehan di tempat itu yang membuatnya curiga, ditambah lagi dengan guru sebelumnya yang
menghilang secara misterius.

Ambrose Wells, seorang penyelidik profesional, sedang menyelidiki kematian misterius seorang wanita. Penyelidikan itu menuntunnya ke Aldwick Castle. Disana, Ambrose bertemu dengan Concordia bersama murid-muridnya yang sedang berusaha melarikan diri. Insting melindungi Ambrose membuatnya tergerak untuk menolong mereka. Concordia, yang merasa berutang budi kepada Ambrose, bersikeras untuk membantu pria itu menyelidiki apa yang terjadi di Aldwick Castle.

Penyelidikan tersebut kemudian membuat mereka berurusan dengan penjahat paling berbahaya di London, yang ternyata memiliki rencana jahat untuk Concordia dan murid-muridnya. Sementara itu, Ambrose diam-diam mulai terpikat dengan kecerdasan Concordia. Di lain pihak, aura misterius yang melingkupi Ambrose membuat Concordia merasa penasaran dan ingin mengenal pria itu lebih dekat. Di tengah-tengah ketertarikan di antara mereka yang semakin menguat, mampukah Ambrose memecahkan kasus pembunuhan yang diselidikinya sekaligus melindungi nyawa Concordia dan murid-muridnya yang terancam?

***
Kisahnya yang menegangkan dan romantis plus penggambaran era Victoria yang mendetail serta karakter yang menyenangkan akan membuat Anda merasa puas sampai akhir.
- amazon.com

Kisahnya yang mengalir diperkuat dengan tokoh wanita yang modern dan berani serta romantisme yang kuat.
- Publishers Weekly

Kelucuan dan kecerdasan yang merupakan ciri khas Amanda Quick berpadu sempurna dengan ketegangan yang ada dalam novel yang memuaskan ini.
- Booklist

Misterinya akan terus membuat Anda menebak-nebak sampai akhir.
- Goodreads




http://groups.yahoo.com/group/bukukita/message/7492

Minggu, 26 Juni 2011

Surat Kecil Untuk Tuhan

Judul Buku : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra
Jumlah Halaman : 168 Halaman
Harga : Rp. 38.800

===========================
Buku pertama Agnes Davonar yang saya baca, My Blackberry Girlfriend membuat saya kurang minat untuk lanjut beli buku yang lain dari Agnes Davonar. Tapi, setelah baca sinopsis buku ini di bagian belakang buku, saya lanjut membawa buku ini ke kasir.

Buku ini memang dari kisah nyata perjuangan seorang anak perempuan berusia 15 tahun yang mendapati ia terkena kanker jaringan lunak yang sudah mencapai stadium 3. Malah jenis kanker ini langka sekali dan baru pertama kali di Indonesia.

Saya coba googling tentang kanker ini, tapi tidak terlalu banyak mendapat penjelasan detil. Digambarkan Keke mengalami mimisan yang cukup banyak, hidungnya dirasakan tidak mampu bernapas dan matanya memerah, berair dan lama kelamaan terdapat benjolan yang semakin hari semakin besar di bawah kelopak mata bagian kiri.

Membayangkannya saja saya sudah bergidik, apalagi melihat langsung ya. Di bagian awal buku ini saja saya sudah ingin menangis rasanya, apalagi dibagian akhir buku ini.

Keke bertutur dengan lancar di buku ini, seperti kita membaca jurnal online atau posting blog dari Keke sendiri. Sangat khas remaja, menceritakan persahabatan juga cintanya pada orangtua terutama Ayahnya.
Saya melihat perjuangan besar Keke dalam menghadapi penyakitnya, ketegaran dan juga kegigihan.
Saya juga melihat perjuangan dan sifat pantang menyerah Ayah Keke. Dia merupakan ayah yang hebat.
Kita bisa belajar banyak hal dari kisah Keke. *ikut mendoakan Keke, semoga diterima disisiNya
 "Menjadi pelacur itu sudah berat.
apalagi menjadi pelacur dengan
label lesbian yang melekat.
Jadi semakin sangat berat."

=========================
Sub Judul : Chrysan
Penulis : Hapie Joseph Aloysia
Penerbit : Shira Media
Jenis : Novel Dewasa
202 Halaman
Harga : Rp. 36.000 fix 
========================= 


Tentang sepak terjang seseorang dalam menjalani kerasnya dunia.
Buku ini menceritakan tentang kehidupan seorang wanita bernama Chantal yang dari dia lahir merasakan tidak pernah bisa melarikan diri dari sebuah takdir. Dimulai dengan dirinya yang dibuang kesebuah keluarga oleh neneknya sendiri. Sayangnya, nenek yang membuangnya salah memilih tempat untuk membuang si anak yang ternyata mereka membuangnya pada sebuah keluarga yang istrinya bekerja sebagai Germo. Disinilah kehidupan Chantal dimulai. Dimana dia kehilangan keperawanan karena desakan 'ibu'nya sendiri (ibu angkat). Dimana sejak umur 8 tahun dia sudah harus 'membantu' ibunya bekerja. Dimana dari sini dia menafkahi hidupnya.

Suatu saat Chantal memilih untuk meninggalkan rumah dan ngekos, disinilah dia bertemu dengan Dev. Awalnya hubungan Chantal dan Dev tidak baik. Tapi lama kelamaan Chantal penasaran sama sikap Dev. Dari sinilah Chan mengetahui bahwa Dev adalah seorang lesbian dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih, waahh... Yang kemudian lambat laun mampu membuat Chan keluar dari dunia prostitusi.

Novel ini, yeahh.., sedikit vulgar, hmmm... bisa jg dikatakan lumayan vulgar, ya..cukup vulgarlah. haha.. dan dari kata-katanya pun sangat gamblang dan berani.
Yah begitulah, namanya juga novel dewasa. Novel ini lebih menekankan pada kehidupan Chantal yang sebenernya bukan jalan yang dia inginkan. Dimana menurut Chan sendiri, hidup itu beralaskan perut dan seks, maka jadilah dia begini. Terlebih lagi ketika keperawanannya sendiri hilang akibat ibu angkatnya itu sendiri. 

Ya sedikitnya seperti itu lah yang bisa saya ceritakan dari apa yang saya baca dari novel ini. Sebenernya mau saya ulas lebih lagi, tapi takut terlalu vulgar ngebahasnya dan takut anak dibawah umur ikut baca ini. hehee..
jadi alangkah lebih baik, yang ingin tahu cerita di novel ini, langsung baca aja..
Sekali lagi, ini NOVEL DEWASA. jadi yang belum merasa dewasa jangan baca ya.. :D

Review novel The Journeys

Jejak Langkah Dunia – THE JOURNEYS – May 17, '11 12:23 AM
for everyone
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:...
===========================
The Journeys (2011)
Sub Judul : Kisah Perjalanan Para Pencerita
Penulis : Trinity, Adhitya Mulya, Alexander Thian, dkk
Desain Kaver : Jeffri Fernando
Editor : Resita Wahyu Febriarti
Penerbit : Gagas Media
ISBN : 978-979-780-4817
Harga : Rp.35.000
243 Hal, Cetakan pertama, 2011
===========================


..:: ”Don’t stay at home! Go get a life! Muke lu butek banget! Sana, jalan-jalan!” Hal 120. ::..


Sedikit Berceloteh

Aku udah baca beberapa buku perjalanan. Mulai dari bukunya Marina K.Silvia yang keliling eropa modal 1000 dolar doang. Kegokilan Trinity melalui Naked Traveler-nya. Kisah seru Dyah ketika ”mondok” di UK, sampe jalan-jalan seru menelusuri Lombok melalui Travelicious Lombok. Aaah, sepertinya genre buku ini adalah favoritku. Semangat untuk ”melek” dunia kental sekali. Beruntungnya lagi ada The Journeys ini. Kasarnya, aku bisa hemat keliling dunia melalui satu buku. Nikmat gak tuh?

Tentang – The Journeys -

Pertama kali tahu mengenai buku ini di MP-nya mas Alex. Ceritanya, dia ngeiklan buku ini dengan dahsyat. Setelah diusut, eh ternyata dia salah satu kontributor buku keroyokan ini *menatapiri.com. Langsung aja aku telepon 0711-357733. No telepon gramedia yang sudah aku hapal dari SMP. Tanya tentang buku ini... ”Maaf mas belum ada bukunya...” sial nih mas Alex, ngeiklan ketika produk belum siap dipasarkan. Jadinya kan calon pembaca gak sabar nunggu hakhakhak.

Begitu terus... aku telepon berulang-ulang. Gak mudah percaya aja dengan karyawannya gramedia, aku datangin langsung tuh toko surga. Hasilnya nihil! Lanjut hingga beberapa minggu kemudian sampe aku datang kembali ke gramed dan ngecek di komputernya gramed, hiks hasilnya kagak ada. Tapi ketika keliling-keliling.... KETEMU! Kok bisa di komputernya gramed kagak ada? Dengan penasaran aku cek lagi di komputer. Duhaaai, ternyata buku ini ditulis dengan ejaan yang salah. Hanya Journey... gak ada ”The” dan huruf ”S”-nya... gimana sih pegawai gramed ntuh?

Stop, kebanyakan ngocehnya nih. Baik, mari kita mengulas buku ini. Hehe...

Awalnya aku (niat) baca buku ini runut. Dari awal hingga akhir. Tapi godaan untuk baca tulisan orang-orang yang kukenal selalu hadir. Jadilah, setelah membaca beberapa halaman pertama, aku langsung loncat ke ceritanya Trinity. Jujur aja, kayaknya Trinity agak sedikit berkhianat soal tema dasar buku ini. Ketika yang lain ngebahas suatu kota/negara, eh Trinity ”hanya” ngebahas tetek-bengek mengenai traveling. Padahal, aku sendiri awalnya ngarep dia nulis tentang keunikan suatu kota/negara yang belum pernah diangkat di Naked Traveler. Tapi gapapa, Trinity tetap hadir dengan kekhasannya. Tulisannya lugas dan cerdas :D

Selanjutnya... aku terkesima dengan tulisan Amerika Amertua-nya Ferderiva Hamzah. Ceritanya melakukan perjalanan bersama ayah mertua disajikan kocak. Bahkan, menurutku Raditya Dika kalah kocak di buku ini. hehe.

”Siapa namamu?”
”Ferderiva Hamzah”
”Hamzaaaahhh? Sudahlah, lupakan saja! Pasti tak bakal lolos!” (soal pengajuan Visa).
....... ”So, tak perlu panik. Kecuali namamu SITI TERORISWATI!”


Lanjut ke tulisannya mas Alex. Eh...eh... ternyata mas Alex cerita soal keindahan Indonesia. Tepatnya cerita mengenai Karimunjawa. Ini nih kelebihan buku ini. Ada foto-foto yang dicetak berwarna. Jadi bisa liat keindahan Karimunjawa (ntar cek lagi ah di internet). Eh btw, tulisan Mas Alex termasuk yang asyik di buku ini. Masuk jejeran atas-lah... hehe.

Pengalaman Raditya Dika selama di Belanda juga seru. Siapa sangka, niat Dika untuk belajar malah dianggap nyokapnya buat melegalkan status perkawinan sejenis hehe. Juga, selama di Belanda, Dika akrab sekari dengan Perek heks. Jangan berfikiran aneh dulu, mari hajar buku ini di toko buku.

Valiant Budi!!! Nama ini.... nama yang selalu disebut-sebut mbak Rini (www.rinurbad.com) duluuuu... nama yang terkenal melalui novel Joker dan Bintang Buntingnya. Aha... akhirnya aku bisa baca tulisannya di buku ini. Vabyo bercerita soal perjalanannya di Mekkah. Aku sukaaa!!! Makanya, ketika tahu dia bakal ngeluarin buku tentang perjalanan hidupnya di Alkhobar, Saudi Arabia, aku langsung niat beli. (Nyatanya ketika aku nulis ulasan ini, buku Kedai 1001 Mimpi-nya sudah aku baca dan akan aku ulas juga). Aku Suka pokoknyaaa...

Yaa... gitu deh, masih banyak kisah perjalanan para pencerita yang tersaji di buku ini. Jujur aja, beberapa cerita bikin espektasiku agak merosot (lho salah siapa berespektasi tinggi?... tapi, kan yang nulis orang-orang hebat yang sudah banyak bikin buku, harusnya kaaan??/ *membeladiri). Bahkan ada satu cerita yang sampe sekarang belum aku tuntaskan. Soalnya aku gak ngerti tuh cerita ditujukan buat orang lain atau buat dirinya sendiri. Dia ngoceeeh aja gitu, tanpa memperhitungkan apakah pembaca ngeh dengan hal-hal yang dia sebutkan di ceritanya. (jangan-jangan, aku aja yang bloon? Hehe). Eh btw, penjilidan buku ini agak parah, masak halamannya bisa lepas? Padahal dibaca dengan hati-hati *ngambek-ke-gagas-kali-aja-dikasih-buk-gratis.

Untunglah, kekurangan satu cerita bisa ditutupkan dengan kelebihan cerita-cerita yang lain. Yuk mari beli buku ini dan kita jalan-jalan keliling dunia 

Isi : * * * 1/2
Diksi : * * * *
Kaver : * * * 1/2
Fisik buku : * * * *
Keseluruhan : * * * 3/4

sumber: http://masfathin.multiply.com/reviews/item/314

Review novel Vabyo: Bintang Bunting



Bintang Bunting merupakan novel kedua karya Valiant Budi Yogi, setelah Joker--ada lelucon di setiap duka.
Penerbit : GagasMedia.
Editor : Mumu Aloha.
Cover Designer : Willy Apriando
Harga : Rp. 45.000
========================


“Bener-bener kaya mimpi….
Kalo emang iya, moga-moga gak akan pernah kebangun.
Kalo kebangun moga-moga beneran kejadian.”


Bagi Audine, batas antara mimpi dan alam nyata begitu tipis. Bahkan, Audine membutuhkan Mada, sang peramal, dan petunjuk dari gambar bintang untuk bisa membedakan:mana mimpi-mana kenyataan.
Audine lupa, bintang yang ia gambar tidak seperti mitos bintang jatuh. Make a wish and your dream will come true. Setiap coretan garis bintang membawanya pada sebuah kenyataan. Sayang, kenyataan tak selalu sesederhana yang terlihat, ia bisa lebih kejam dari fantasi di alam mimpi.
Namun, saat tak ada harapan dalam keputusasaan, ternyata bintang-bintang itu memberi petunjuk lebih dari yang dibutuhkan....
Dan kali ini, tak ada pilihan lain bagi Audine selain tetap terjaga!


Review Bintang Bunting by Skylashtar Maryam

Pas baca bagian awalnya deg-degan plus sedih, karena khawatir udah ngecewain pembaca... tapi.... baca sendiri aja, ya :)
Terima kasih, Maryam :)

KEPADA AA VALIANT BUDI
[Ikut-ikutan gaya resensi Mba Rini Nurul Badariyah]
Dasar! Gue nggak nyangka aja novel lu bakal kayak gitu. Padahal gue udah bela-belain janjian ma tukang ojek supaya dianter ke BCS sehabis pulang kerja cuma buat beli novel lu.

Gue dah nyasar-nyasar di sana karena nggak bisa ngebedain mana lantai dasar dan mana lantai satu. Tanya-tanya di mana letak toko buku Gramedia sama mbak-mbak penjaga konter pakaian dalam, yang ternyata juga nggak tahu di mana letak tokoknya. Sebab selama setahun kerja di sana, dia sama sekali belum pernah keluar sarang.

Setelah sampai di toko buku harapan gue satu-satunya itu, gue bela-belain jongkok-jongkok, nungging-nungging, berusaha ngacak-ngacak rak, nyariin novel lu. Nggak nemu-nemu. Damn!

Dengan raut putus asa, akhirnya gue tanya sama mbak-mbak pramuniaga yang mengerutkan keningnya sampe keriput waktu gue tanya, "Mba, ada novel Bintang Bunting karya Valiant Budi nggak?" Si mbak menggeleng-geleng dengan wajah ragu. Untungnya dateng mas-mas yang keliatan lebih senior. Gue dianterin ke jajaran novel lu yang ternyata nongkrong di bagian depan toko. Beuh! Kenapa juga gue lupa bawa kaca mata.

Sempet juga gue nyasar waktu mo pulang dari sana. Harusnya naik angkot jurusan Dapur 12-Jodoh yang ke arah Jodoh. Eh, ternyata gue berada di seberang jalan yang salah. Hampir-hampir gue kebawa ke Panbill sana. Untungnya gue memegang teguh istilah 'malu bertanya sesat di jalan', akhirnya sampai juga ke rumah tanpa kekurangan sesuatu apapun. Yah, meski tetap buta arah.

Setelah perjuangan yang super panjang dan melelahkan itu, ternyata novel lu kayak gitu? Sungguh tidak mengecewakan. Ternyata nggak sia-sia gue jadi orang bego di BCS mall.

Gue ikutan ngeri karena Audine tidak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Kejadian demi kejadian ganjil bertumpukan hingga kadang membuat Audine histeris tak karuan. Bahkan terserang vertigo sampe sering pingsan.

Waktu Audine menemukan Adam suaminya di tempat tidur dengan cewek lain. Gue juga bertanya-tanya, itu mimpi atau bukan sih? Untuk menemukan jawabannya, gue malah latah gambarin bintang juga. Dan tentu saja terus membaca dengan dada berdebar-debar.

Raeli? Kok lu bisa sih punya tokoh yang kayak gitu? Ide dari mana tuh? Keren, tauk! Raeli kan takut banget ma kematian en cara kematiannya sendiri. Bagi dia, segala sesuatu bisa saja berbahaya dan siap merenggut nyawanya. Tempat yang paling rawan, bisa saja merupakan tempat paling aman. Tapi...hal itu bisa jadi malah kebalikannya. Hiyyyy tiba-tiba gue nggak mau deket-deket jembatan layang, nggak mau lagi nongkrong di Barelang. Gue juga jadi emoh bawa mobil sendirian [Heuh, emang gue bisa nyetir mobil? Punya mobil aja kagak]

Gue malah sebel sama Mada, sang peramal yang pandai membaca garis tangan. Well, karena gue ilfil aja ma yang namanya ramal-meramal. Boleh kan gue subjektif.

Tahu nggak? Gue kira ini novel science-mistery [genre apaan nih?], ternyata gue salah, karena ini bukan sedangkal yang gue kira.

Dan endingnya...Heuh! Puih! [dibaca dengan efek nada sinis dan tatapan bengis ala Miss Bling Bling]. Gue kira bakalan se-sederhana seperti kebanyakan novel-novel Indonesia yang pernah gue baca. Ternyata nggak. Lu berhasil bikin gue blingsatan menahan kantuk saking asyiknya baca.

Gue puas banget baca novel lu. Beneran! Pantes aja lu jadi Nominator Penulis Muda Berbakat di KLA [Khatulistiwa Literary Award] 2007.
sumber: http://bintangbunting.blogspot.com/2009/05/review-bintang-bunting-by-skylashtar.html








Novel Raditya Dika: Marmut Merah Jambu

Review Buku Marmut Merah Jambu Raditya Dika-Marmut Merah Jambu buku ini pasti sedang banyak ditunggu-tunggu oleh kamu para penggemar buku Raditya Dika. Setelah sukses dengan Kambing jantan, Cinta brontosaurus, Radikus makan kakus dan Babi ngesot, MMJ ini memang terasa beda banget ama buku-buku sebelumnya.


============================
Sub Judul : Marmut Merah Jambu
Penulis : Raditya Dika
Penerbit : Bukune
Harga : Rp. 39.500
228 Halaman
============================

Sekarang saya mau ngereview Buku Marmut Merah Jambu (MMJ) karya Raditya Dika ini.

Kalo dari tampilan luar juga kertas dalam yang dipakainya sih lebih bagus daripada buku-buku lainnya. Kalo bisa buku-buku selanjutnya kayak gini juga ya... Masuk halaman pertama, tadinya sempat berpikir "apaan nie buku baru udah dicorat-coret??" tapi oh iya sadar kalo buku pre ordernya ini ditandatangan ama Raditya Dika langung, dan gw menyimpulkan coretan gak jelas itu adalah tandatangan asli dari Raditya Dika...
Hahahaha....

Okey masuk kedalam isi bukunya, isinya ya huruf dan gambar-gambar gitu( yaealah) Hehehe...
Dari segi cerita sih dari 13 chapter cerita yang ada, Radit memang banyak membahas masalah cinta, ada juga tulisan dia yang udah pernah dimuat di blognya, tapi kayaknya cuma 1 chapter deh.. yang lain banyak membicarakan kisah cintanya raditya dika dari masa SMA sampai kisah cintanya bareng Sherina Munaf.

Kalo kamu berharap bakalan ngakak baca buku ini, kamu akan kecewa berat, karena selama saya baca buku ini, cuma bisa mesem-mesem aja... gak ampe ngakak guling-guling kayak buku-buku lainnya.

Masalah cinta yang dibahas Radit, memang ada beberapa yang mungkin pernah kamu alami juga, sama halnya dengan saya. Cerita cinta masa-masa puber saat SMP, Cinta diam-diam, indahnya PDKT, cinta bertepuk sebelah tangan, sampai ditaksir ama 2 cewek kembar yang bener-bener aneh...selain itu ada juga cerita tentang kopi darat Radith dengan cewek temen chating, hasilnya bisa kamu baca sendiri di buku...hehehe..

Secara keseluruhan buku ini lumayan bagus sih buat kamu yang lagi punya masalah cinta, alur ceritanya juga mudah diikuti. Pokoknya buku ini emang merah jambu banget deh.
Well, secara keseluruhan buku ini layak dibaca untuk kita bisa mengerti, karena cinta membutuhkan konsekuensi.


sumber: http://blogerkesambet.blogspot.com/2010/05/review-buku-marmut-merah-jambu-raditya.html